Melaspas wajib dilakukan bagi keluarga Hindu
yang telah selesai mendirikan rumah tinggalnya. Selain rumah tinggal
upacara melaspas juga dilakukan terhadap bangunan lain seperti bangunan
suci(pura,merajan dll) hotel, kantor, toko bahkan kandang. Upacara
melaspas bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan bangunan secara
niskala sebelum digunakan atau ditempati. Melaspas dalam bahasa Bali
memiliki arti Mlas artinya Pisah dan Pas artinyany Cocok, penjabaran
arti Melaspas yaitu sebuah bangunan dibuat terdiri dari unsur yang
berbeda ada kayu ada pula tanah(bata) dan batu, kemudian disatukan
terbentuklah bangunan yang layak(cocok) untuk ditempati.
Upacara Melaspas wajib dilakukan Umat
Hindu di Bali dan telah menjadi tradisi hingga kini, Melaspas dilakukan
bertujuan untuk terciptanya ketenangan dan kedamaian bagi anggota
keluarga yang tinggal di rumah tersebut terhindar dari hal-hal yang
tidak diiginkan.
Tingkatan upacara melaspas, seperti halnya upacara-upacara lainnya yaitu:
- Kanista, upacara yang dilakukan paling sederhana
- Madya, Upacara yang dilakukan tergolong sedang.
- Utama, Upacara yang dilakukan tergolong besar.
Sebelumnya dilakukan upacara Melaspas, dilakukan terlebih dahulu mecaru.
- Nedunang Bhutakala
- Menghaturkan Labaan
- Mengembalikan ketempatnya masing-masing.
Selanjutnya baru dilakukan upacara Melaspas, Rangkaian upacara melaspas sebagai berikut:
- Mengucapkan orti pada mudra bangunan
- Memasang ulap ulap pada bangunan, ulap ulap dipasang tergantung jenis bangunan ( ulap ulap kertas yang ditulis dengan hurup rajahan ).
- Bila bangunan tersebut tempat suci maka dasar banguan digali lubang untuk tempatkan pedagingan, kalau bangunan utama di isi pedagingan pada puncak dan madya juga, pada bagian puncak diisi padma dari emas.
- Pangurip urip,arang bunga digoreskan pada tiap tiap bangunan (melambangkan tri murti, Brahmana, Visnu, Iswara), jadi umat Hindu Bali percaya bahwa bangunan yang didirikan tersebut menpunyai daya hidup.
- Ngayaban banten ayaban dan ngayaban pras pamlaspas yang didahului memberikan sesajen pada sanggah surya ( Batang bambu yang menjulang tinggi)
- Ngayaban caru prabot
- Ngeteg-Linggih. Bila yang di Melaspas adalah tempat suci (palinggih), lalu upacaranya di tingkat madya dan nistaning utama bisa dilaksanakan sekaligus. (Drs.I Nyoman Singgih Wikarman)
Puncak upacara melaspas umumnya disertai
dengan menancapkan tiga jenis bentuk banten yang disebut ”Orti”. Tiga
jenis banten Orti itu adalah Orti Temu, Orti Ancak dan Orti Bingin. Tiga
Orti ini menggambarkan makna dari rumah tinggal tersebut. Orti Temu
sebagai simbol yang melukiskan rumah tinggal itu setelah dipelaspas
bukan merupakan rangkaian bahan-bahan bangunan yang bersifat sekala
semata yang tak bernyawa, tetapi sudah ditemukan dengan kekuatan
spiritual yang niskala dengan upacara yadnya yang sakral. Ini artinya
rumah tinggal itu sudah hidup atau ”maurip” secara keagamaan.
Kesimpulannya, Upacara Melaspas dilakukan
bertujuan untuk memohon kepada Hyang Widhi Wasa agar bagunan yang akan
ditempati diberikan anugerah keselamatan dan kerahayuan bagi semua yang
ada didalamnya.
**dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar