Penggunaan bahasa Indonesia yang baik yaitu bisa diterima oleh komunikan
& penggunaan bahasa yang benar yaitu sesuai dengan kaidah bahasa.
Sejarah ejaan Bahasa Indonesia :
- Ejaan van Ophuijsen (1901-1947) diambil dari masa penjajahan Belanda
- Ejaan Soewandi (1947-1972) karena Soewandi menteri pada masa pemerintahan waktu itu.
Pemakaian Huruf :
1. Huruf Kapital :
- Awal kalimat
- Berkenaan dengan agama, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya
- Huruf pertama petikan langsung. Contoh : Mahasiswa bertanya, “Mengapa harus berubah?”
- Gelar Kehormatan, Keagamaan, Keturunan diikuti nama orang. Contoh : Sultan Hamengkubuwono
- Nama jabatan atau pangkat diikuti nama orang
- Huruf pertama unsur nama orang
- Nama bangsa, suku, dan nama bahasa
- Nama tahun, bulan, perisstiwa sejarah, hari raya
- Menyatakan nama dalam geografi. Contoh : Danau Toba.
- Kata yang menyatakan nama lembaga, pemerintahan, ketatanegaraan dan dokumen resmi
- Huruf pertama nama bukum majalah, buku karangan, kecuali partikel (ke, di, dari, yang)
- Huruf pertama istilah kekerabatan, sebagai kata ganti sapaan. Contoh : Ayah mau kemana? (Dia adalah ayah saya)
- Kata yang menyatakan nama gelar, pangkat & istilah sapaan. Contoh : Ir. Dr.
- Nama kota yang mengikuti produk
- Nama produk karya seni. Contoh : ukiran Jepara.
- Nama julukan. Contoh : Si Cantik.
- Tanda titik
- Untuk nama gelar dan nama orang. Contoh : Rizki, S. H.
- Penulisan singkatan dua kata. Contoh : a.n. (atas nama)
- Angka yang menyatakan jumlah. Contoh : 5.000 anak.
- Penulisan judul, singkatan satuan, daftar angka, penulisan bab tidak menggunakan titik.
- Tanda koma
- Digunakan dalam unsur – unsur atau bilangan. Contoh : Siswa butuh pensil, buku, dan tas.
- Digunakan untuk kalimat majemuk.
- Tidak digunakan pada kalimat yang diawali dengan induk kalimat. Contoh : Ia tidak masuk kuliah karena menyelesaikan mata kuliah lain.
- Untuk menghubungkan kata transisi. Contoh : oleh karena itu, bahkan, lagipula, jadi, misalnya.
- Wah, aduh, oh menggunakan tanda seru (!), kalau hanya satu kata.
- Digunakan untuk menulis alamat yang menyamping.
- Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan. Contoh : Gubernur DKI Jakarta, Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar