Mengenal Benda-Benda Gaib Yang Berasal
dari Tumbuh-Tumbuhan
15. Les
Dadap
Benda
ini berasal dari tumbuhan dadap, kalau masyarakat Bali sering menyebutnya Taru
Sakti. Bila tumbuhan dadap/taru sakti tersebut berisi les, maka pada malam
harinya, terutama pada hari-hari keramat bagi masyarakat Hindu Bali, yaitu ;
Kajeng Kliwon, Tumpek, Tilem dan Purnama, maka tumbuhan tersebut akan
mengeluarkan sinar berkilauan dan hal ini dapat dilihat oleh orang-orang yang berjodoh
memilikinya. Besarnya les dadap ini tergantung dari Anugrah Dewata, yaitu bisa
sebesar kepalan tangan anak kecil sampai kepalan orang dewasa. Biasanya les
dadap ini memiliki tiga warna yaitu petak (putih), pita(kuning) dan coklat.
Adapun kegunaan dari les dapdap ini adalah untuk penjaga pekarangan rumah
beserta isinya dari serangan ilmu hitam dan juga sebagai pengasih wong kabeh,
juga pengasih para Dewata. Tempatkan les ini ditempat yang bersih dan suci,
kemudian aturkan canang burat wangi, lenga wangi setiap hari tilem dan purnama.
16. Les Gedebong
Benda
ini berasal dari tumbuhan pisang dari segala jenis. Les ini warnanya mirip
dengan batang pohonnya, yaitu hijau kecoklatan. Bila pohon pisang berisi Les,
maka akan bersinar pada waktu malam dan akan sulit untuk ditebang, kecuali
sudah diberi restu oleh Dewata. Bagi orang yang berjodoh dengan benda ini,
biasanya tanpa sengaja diberi wangsit pada saat menebang pohon pisang tersebut.
Wangsit/cirinya yaitu pada saat menebang pohon pisang maka alat yang digunakan
untuk menebang ( pisau, blakas, sabit, dsb) akan terpental, tidak mampu melukai
pohon pisang tersebut. Maka segeralah membuat sesajen pejati lengkap dengan
segehannya, untuk memohon kepada Dewata agar diberikan nunas les gedebong tersebut.
Niscaya setelah memohon ijin maka pisang tersebut akan mudah dipotong dan
didalamnya akan ditemui benda gaib les gedebong. Adapun kegunaan dari les
gedebong ini adalah untuk membuat diri kebal dari segala jenis senjata ( keris,
pisau, tombak, pistol, dsb). Disamping juga untuk penyengker pekarangan rumah
dari serangan ilmu gaib, dengan cara merendam les gedebong dengan air laut,
kemudian dipercikkan dilingkungan pekarangan rumah.
17. Les Jepun
Benda
ini berasal dari tanaman kamboja bali yang tumbuhnya ditempat-tempat suci
maupun ditempat-tempat angker yang dihuni oleh makhluk-makhluk halus. Bila
berjodoh dengan benda ini, maka pada malam harinya akan melihat sinar kemerahan
pada pohon kamboja tersebut. Bagi anda yang melihat sinar itu, maka jangan
tergesa-gesa untuk menebang pohon kamboja tersebut. Carilah hari baik yaitu
Tilem atau Purnama, dengan menghaturkan sesajen Pejati dengan segehannya.
Setelah memohon ijin pada malam harinya, niscaya pohon kamboja tersebut akan
mudah ditebang, dan didalamnya akan dijumpai les jepun, yang besarnya
tergantung anugrah Dewata. Biasanya warna les jepun ada dua macam yaitu
petak (putih) dan ireng (hitam). Kegunaan dari benda ini adalah untuk memuja
Dewata ( cocok untuk pemangku, balian dan sulinggih), sehingga segala
keinginan- nya akan cepat tercapai. Disamping itu juga untuk pengasih wong
kabeh (manusia) sehingga dijauhi dari segala permusuhan dan juga untuk
kelancaran rezeki ( cocok untuk pedagang, pengusaha ).
18. Penyalin Sapta Petala Wisesa
Penyalin/rotan ini memiliki ciri-ciri, yaitu ujungnya tertancap ke pertiwi
(tanah). Bagi orang yang berjodoh menemukan benda ini, maka sebelum
memotongnya, diusahakan memohon ijin dengan mengaturkan banten pejati dengan
segehan manca warna. Setelah memohon ijin maka pohon rotan yang ujungnya
menancap kepertiwi dan tumbuh lagi seperti tunas, itulah yang dipotong, jangan
pohon rotan yang lainnya. Kegunaan dari benda ini adalah untuk menolak serangan
ilmu hitam, maling, tuyul dan melindungi/menjaga seisi rumah dari segala jenis
perbuatan jahat yang dilarang oleh ajaran Agama. Bila dipakai sebagai tongkat
dan dibawa dimalam hari, maka semua makhluk halus dan seananing leyak akan
menjauh karena takut dengan pancaran gaib dari benda ini.
19. Tiing Jagasatru
Tiing/bambu ini memiliki ciri-ciri yaitu ruasnya terbalik satu ke bawah ( bukun
ipun mebalik asiki marep tuun) tidak seperti pada umumnya bambu yang lasim,
yaitu ruasnya semua keatas. Bagi orang yang berjodoh dengan benda ini, maka
pada malam harinya dia akan melihat sinar berkilauan disebatang pohon bambu
tersebut. Untuk mendapat- kannya harus mohon ijin dengan menghaturkan banten
pejati dan segehan manca warna. Niscaya tiing jagasatru akan terlihat dan
dengan mudah untuk ditebang. Kegunaan dari benda ini adalah untuk menolak
serangan ilmu hitam, pencuri, tuyul dan serangan dari makhluk halus (jin, wong
samar, memedi, tonya, dsb) dan juga untuk mengalahkan karang angker.
20. Mirah Delima
Benda
ini berasal dari buah delima yang besarnya sama dengan bijinya. Rupanya mirip
dengan biji buah delima. Warnanya ada yang kemerah-merahan, ada juga yang
berwarna merah semu putih. Untuk menguji keaslian dari benda ini, maka
masukkanlah ke dalam gelas yang berisi air bening, maka air akan berwarna
merah. Kegunaan dari benda ini adalah untuk usada (pengobatan) sakit bikinan
ilmu hitam ( bebai, buduh, dsb) dengan cara memberi minum air rendaman mirah
delima, niscaya dengan anugrah Dewata sakitnya akan sembuh. Disamping itu juga
untuk menjaga keselamatan diri, kewibawaan (cocok bagi pejabat) dan ketenangan
pikiran ( cocok bagi rohaniawan dan penekun spiritual).
21. Minyak Buda Kecapi
Minyak ini
berasal dari buah pohon kelapa langka dan angker, yaitu pohonnya bercabang
tiga, lima, tujuh ataupun sembilan. Sebelum mengambil buah kelapa dari pohon
kelapa yang bercabang, terlebih dahulu memohon ijin dengan menghaturkan banten
pejati dan segehan. Setelah itu baru mengambil buah kelapa dari masing-masing
cabangnya. Untuk menjadikan minyaknya memiliki kekuatan gaib, maka buah kelapa
tersebut diolah pada hari Purnama dan setelah diperoleh minyaknya kemudian
dimohonkan pasupati. Kegunaan minyak kelapa ini adalah untuk ramuan dari usada,
memperlancar rezeki (pedagang, pengusaha makanan dan minuman ), memperlancar
jodoh, keharmonisan berumah tangga, dikagumi dan dicintai oleh banyak orang.
Penulis mengoleksi minyak gaib ini.
22. Sampat Rudra Murti
Benda
ini kelihatan sederhana, tetapi memiliki kekuatan gaib yang dashyat. Jarang
orang yang memper- hatikan dan menggunakan benda ini.Benda ini terbuat dari
lidi/urat batang daun aren. Buatlah lidi/urat daun aren tersebut sebagai sapu
khusus, dan diikat dengan benang tridatu (putih, merah dan hitam). Caranya
dengan mengambil daun aren pada hari Kajeng Kliwon Uwudan, pada pohonnya
dengan menghaturkan canang atau banten pejati, dimohonkan kepada Dewa penguasa
tumbuhan, kemudian diambil semua lidi/urat daunnya dan dibentuk menjadi sapu.
Kemudian dimohonkan pasupati kepada Dewa Siwa, yaitu pada hari Purnama.
Kegunaannya adalah untuk menjaga bayi yang baru terlahir sampai umur 1 oton,
dari gangguan ilmu hitam, menghindari serangan/gangguan binatang ( tikus, ular,
kelabang, kalajengking, dsb) dan jika dipakai memukul orang yang menguasai ilmu
hitam, niscaya ilmunya akan hilang musnah dan orang tersebut akan menderita
lahir bathin, hal ini dilakukan jika anda diganggu dan diserang oleh orang
berilmu hitam. Bisa dibawa pada malam hari untuk menjaga diri dari serangan
ilmu hitam dan juga makhluk halus. Buktikan sendiri !!!
23. Watuning Taru Kusuma
Benda
ini berasal dari getah tumbuh-tumbuhan yang sudah membatu dan mengkristal,
sangat langka dan jarang ditemukan. Bagi orang yang berjodoh, maka benda ini
akan ditemukan menempel di batang pohon-pohon angker, seperti pohon beringin,
kepuh, pule, jati, nangka, majegau, cendana dsb. Warnanya tidak terang
dan juga ada berwarna kuning keemasan. Kegunaan- nya sebagai ramuan obat untuk
penyakit kulit, tenggorokan, perut, panas, muntah darah, dsb. Dan bisa
dipakai sebagai permata cincin atau mata kalung, berguna untuk menjaga
keselamatan dan melindungi diri dari serangan ilmu hitam.
24. Pompongan Boma Raksa
Benda
ini berasal dari buah kelapa yang digigit oleh tupai sampai berlubang. Lubang
pada buah kelapa tersebut banyaknya dua. Benda gaib ini jarang ditemukan,
kecuali orangnya berjodoh. Bersihkan isi dari pompongan tersebut dengan air
laut ditambah pasirnya, sampai didalamnya betul-betul bersih tanpa ada sisa kotoran
buah kelapa. Kemudian pada hari baik, yaitu tilem atau purnama, buatkan sesajen
pejati dan segehannya dimohonkan kepada Betara Siwa kekuatan gaib sambil
memasukkan 9 buah dupa menyala kedalam pompongan tersebut, untuk menyucikan dan
memasukkan kekuatan gaib Betara Siwa. Setelah sesajen dihaturkan dengan hati
suci dan permohonan yang tulus, kemudian pompongan tersebut digantung di rumah
yang berhadapan dengan pemesu (jalan keluar rumah). Kegunaan benda ini adalah
untuk melindungi seisi rumah dari serangan ilmu hitam, gangguan buta, kala
bucari dan semua jenis makhluk halus tidak berani memasuki pekarangan rumah
yang memiliki benda ini. Setiap hari-hari keramat, seperti kajeng kliwon,
tumpek, tilem dan purnama menghaturkan canang burat wangi lenga wangi dan
menghasapi benda ini dengan 9 buah dupa, niscaya kekuatan gaibnya akan terus
menjaga seisi rumah.
25. Umbin Banah
Benda
gaib ini berasal dari umbi tumbuhan banah (sejenis tanaman umbi-umbian). Sangat
jarang ditemukan, kecuali bagi orang yang berjodoh. Biasanya tumbuh di
hutan-hutan lebat ataupun kawasan angker yang dihuni oleh makhluk-makhluk
halus. Mungkin pembaca pernah mendengar cerita, bahwa babi hutan tidak mempan
ditembak oleh senapan ataupun senjata mesin yang lain. Hal ini disebabkan
karena babi hutan tersebut memakan umbin banah, sehingga tubuhnya kebal dari
segala jenis senjata. Kegunaan dari benda gaib ini adalah untuk membuat
seseorang kebal dari segala jenis senjata ( keris, tombak, pedang, bambu
runcing, senapan mesin ) dan juga membuat kekuatan orang yang membawa benda ini
berlipat-lipat, seperti kekuatan gajah.
26. Minyak Surya Akasa Wijaya
Minyak
ini berasal dari dalam buah kelapa yang masih utuh. Minyak ini sangat langka
dan jarang ditemukan kecuali bagi orang yang berjodoh. Minyak kelapa tersebut
sudah ada di dalam buahnya pada saat masih ada di pohonnya. Minyak gaib ini
merupakan anugrah Dewa Surya. Bagi pembaca yang menemukan minyak ini, segera
minyak tersebut ditempatkan pada sebuah botol, kemudian haturkan sesajen pejati
dengan segehannya kepada Dewa Surya, memohonkan agar kekuatan gaibnya menyatu
dengan orang yang menemukannya. Kegunaan dari minyak ini adalah untuk mengobati
segala penyakit yang dibuat oleh ilmu hitam, menambah kewibawaan bagi
pemakainya, pengasih wong kabeh, menyengker dan melindungi pekara- ngan rumah
dari serangan ilmu hitam dan makhluk halus.
Merawat, Menjaga dan Membangkitkan kekuatan Benda-Benda
Gaib
Bila pembaca yang budiman, memiliki salah satu benda-benda gaib diatas,
hendaknya tetap dijaga dan dipelihara kekuatan gaibnya dengan cara sebagai
berikut:
1) Melaksanakan Yadnya Pemendak dan Puja Pasupati. Setelah
benda-benda gaib yang diperoleh, maka pembaca sepatutnya melakukan pemendak dan
selanjutnya mengadakan Pemasupatian. Sesajen pemendak dapat berupa banten
Pejati dengan segehan manca warna, sedangkan sesajen pemasupatian dapat berupa
banten Peras Pejati mebe ayam mepanggang mebulu putih, tebasan durmanggala,
bayuan, Prayascita, Klungah nyuh gading, segehan manca warna ( dapat disesuaikan
dengan keadaan/dresta masing-masing daerah). Melakukan Pemendak dan
Pemasupatian dapat dilakukan sendiri atau minta bantuan kepada para
Spiritualis/Balian/Pemangku yang mendalami mengenai hal ini. Dengan melakukan
kegiatan ritual diatas maka kekuatan gaib yang ada pada benda akan tetap
terpelihara bahkan kekuatannya akan berlipat ganda sesuai dengan kegunaannya
masing-masing. Bagi pembaca yang ingin melakukan pemasupatian sendiri, Penulis
akan memberikan Puja Mantra Pasupati sbb :
Puja Mantra 1 : ” Om bayu sabda idep, hurip bayu, hurip sabda, hurip
hidep, hurip serana, huriping hurip yanama swaha”
Puja Mantra 2 : ” Om Sanghyang Saraswati, tumurun sakeng surya candra,
angurip pasupati maha sakti, angurip panugrahan maha sakti, angurip pangurip
maha sakti, angurip sehananing daging buana kabeh, Sanghyang Saraswati turun
sakeng surya, Dewi Saraswati turun sakeng candra, angurip tampaking bayunku,
angurip saluiring rerajahan, angurip saluiring dagingin pertiwi wisesa, Om
Brahma Wisnu Iswara, angurip saluiring karya, Sanghyang Sapa Mandi ring untu,
Sanghyang Sarpa Naga ring lidah, Sanghyang Pasupati ring idepku, Om Pasupati
petastra yanama swaha”.
2) Menghaturkan sesajen pada hari-hari keramat dan suci. Hari-hari
keramat dan suci yang dimaksud adalah pada hari bertepatan dengan kajeng
kliwon, tumpek, tilem, purnama, pujawali di Pura Dadya/Panti, pujawali Pura
Kahyangan Desa.
3) Berbuat sesuai dengan Ajaran Agama, terutama ajaran
Tri Kaya Parisuda. Bagi pembaca, yang ingin benda-benda gaibnya tetap dimiliki dan berguna
sesuai dengan fungsinya maka sepatutnya melaksanakan ajaran Agama, karena kalau
perbuatan kita bertentangan dengan ajaran Agama maka benda-benda gaib yang
dimiliki akan hilang kekuatan gaibnya atau melecat (menghilang secara gaib),
kembali ke alam asalnya.
saya rasa ini bukanlah karya dari buah pikiran anda, tetapi anda mengambil dari sumber lain tanpa memberikan link sumber.....
BalasHapus#Copaster yg tidak bermutu....
ckckckk...
Posting di blog alangkah baiknya anda mengunakan hasil buah dari pikiran anda sendri, bukan dari pikiran orang lain.....
visit = diva-yana.blogspot.com